Senin, 24 Agustus 2009

Pupuk Mahal, Petani Beralih ke Pupuk Kandang


Pupuk Mahal, Petani Beralih ke Pupuk Kandang


Ani Purwati

Harga pupuk kimia buatan pabrik yang mahal membuat petani beralih menggunakan pupuk kandang. Sudah tiga tahun Nani (47) memanfaatkan kotoran kambing sebagai pupuk tanaman padinya. Demikian ungkap Nani pada beritabumi.or.id, Kamis (16/7), di sela Pelatihan Penyilangan Benih yang diselenggarakan Aliansi Petani Indonesia (API) di Indramayu, Jawa Barat, 11-17 Juli 2009.

Sebelumnya dengan lahan kurang lebih seluas 400 meter, Nani menghabiskan pupuk kimia buatan sebesar dua kuintal. Setelah menggunakan pupuk kandang, Nani mengaku lebih menghemat pupuk.

Dalam penggunaan pupuk kandang, Nani mempunyai cara khusus. Setelah semai lima hari, bibit padi dicelupkan ke dalam air yang mengandung endapan pupuk kandang lalu menanamnya ke lahan. Sebelumnya saat pengolahan lahan juga menggunakan lebih banyak pupuk kandang dan sedikit pupuk kimia buatan.

Meski belum menggunakan pupuk kandang sepenuhnya, Nani bersama suaminya bisa merasakan manfaat penggunaan pupuk kandang. Dalam melakukan pertanian padinya, saat ini Nani telah mengurangi pupuk kimia buatan dan meningkatkan pupuk kandang. Selain lebih menghemat biaya produksi dari pembelian pupuk kimia buatan, Nani juga bisa mendapatkan hasil produksi padi lebih tinggi dan lebih berkualitas (berasa lebih manis). Di lahannya yang masih berstatus reclaiming seluas kurang lebih 400 meter, Nani menghasilkan sekitar 3 kuintal gabah padi. Produksi padi itu sebagian dijual selain dikonsumsi sendiri.

Silangkan Benih Padi

Setelah mendapatkan pengetahuan tentang penyilangan benih padi yang diselenggarakan Aliansi Petani Indonesia (API) pada 11-17 Juli lalu, Nani pun berharap bisa lebih menghemat biaya produksi dari benih dan lepas dari ketergantungan pihak lain. Nani akan mempraktikkan penyilangan benih sendiri.

Yaitu jenis padi lokal Morneng yang tanamannya bersifat lebih kuat, tinggi dan lebih banyak bulir padinya disilangkan dengan jenis padi Ciherang yang lebih enak rasanya. Melalui penyilangan benih dua jenis padi itu, Nani berharap bisa menghasilkan benih padi yang berkualitas di lahannya.

”Kebetulan sebulan lagi, kedua jenis padi yang ditanamnya tersebut akan berbunga,” terang ibu satu orang anak ini dengan wajah ceria.

Selama ini, selain membeli benih hibrida jenis Ciherang, Nani juga melakukan tukar menukar benih lokal jenis Morneng dengan petani lainnya. Nani mengaku lebih memilih tukar menukar benih lokal daripada membeli benih di toko. Selain merupakan kebiasaan sejak nenek moyang, dengan tukar menukar benih lokal, Nani bersama petani lainnya masih tetap bisa bertani meski tidak mempunyai dana untuk membeli benih dan sarana produksi pertanian lain seperti pupuk.

Peningkatan Kemampuan Petani Perempuan

Bersama Jaenab, Nani mendapat kesempatan pelatihan mewakili kelompok petani Cianjur. Sebagai kaum perempuan yang selama ini turut berperan dalam pertanian di daerahnya, mereka juga berhak mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuannya. Dan kaum laki-laki pun memberikan kesempatan itu kepada mereka. Dalam hal ini telah ada kesadaran antara laki-laki dan perempuan untuk maju bersama di bidang pertanian.

Nani bersama ibu-ibu lain sebagai peserta pelatihan penyilangan benih tersebut merasa senang mendapat kesempatan untuk maju. Tidak hanya dalam peningkatan pengetahuan dan pengalaman tentang penyilangan benih dan sebagainya terkait peningkatan produksi pertanian, mereka juga dapat meningkatkan kemampuan dan keberanian dalam berpendapat. Suatu kesempatan yang mungkin tidak didapatkan petani perempuan lainnya.

Berita Terkait:

http://www.beritabumi.or.id/?g=beritadtl&newsID=B0177&ikey=1


http://www.beritabumi.or.id/?g=liatinfo&infoID=ID0028&ikey=3

1 komentar:

pupuk organik mengatakan...

pupuk organik : makin byk petani yg gunakan bahan kimia untuk pupuk & herbisida dan berlangsung bertahun-tahun ,akibatnya kesuburan tanah berkurang

Artikel Pupuk Organik Indonesia Headline Animator

Recent Coment


Artikel Bermanfaat Dari OrganicJournalOnline Headline Animator

Videos related to 'Peluang Usaha Kompos Dengan Rotary KILN Manual Part 02'