Ketat dan konsisten Pemerintah Malaysia menerapkan peraturan karantinanya melalui “permit Import” atas semua produk pupuk, mikroba dan kompos “memaksa” PT Cipta Visi Sinar Kencana- sebagai Perusahaan Principal peralatan dan bahan pengelolaan sampah BioPhosko, memproduksi dan memperbanyak inokulan bagi pembuatan aktivator kompos di Negara jiran tersebut. Dengan menggandeng Melaka Biotech dan University of Malaya, inokulan sebagai bagian dari activator kompos Green Phoskko akan segera di produksi di negara dimana selama ini menjadi tujuan export aneka alat dan bahan Biophoskko Composter tersebut. Dengan demikian, untuk satu produk akan dibuat di dua negara. Media aktivator hingga kemasan diproduksi di Bandung sementara breeding inokulan bakteri, jamur, ragi dan mikroba lainnya dibiakan di Malaysia.
Hal itu terungkap ketika pertemuan perundingan terakhir antara importer komposter di Malaysia, H Saiful Bahri A Hadi, selaku Managing Director Konsortium Melayu Selayang Bhd ( KMsB) dengan Ketua Tim Advisor University Of Malaya (UM) , Prof Dr Mohamad Rom Tamjis serta Ir Sonson Garsoni -selaku Direktur perusahaan Prinsipal aktivator kompos dan komposter di Bandung, 21 Februari 2007 lalu- sebagaimana juga diberitakan Pikiran Rakyat, Sabtu, 24 Februari 2007 dan Koran Seputar Indonesia (Sindo) di hari yang sama.
“Kami akan mempublikasi dan mengedukasi pembuatan baja organic ( kompos, red) di sekolah-sekolah dan college kerena akan lebih mudah mengajarkan para student mengasingkan aneka jenis sampah organik dan an-organik. Kami juga berpendapat bahwa, hingga saat ini pihak Kerajaan ( pemerintah, red) belumlah memiliki kebijakan tentang sampah. Itulah yang menyebabkan kondisi persampahan telah mencemari sumur penduduk - yang berlokasi berdekatan dengan Tempat Pelupusan Sampah ( TPA, red) di hampir semua negera bagian di Malaysia” demikian ujar Dr Rom Tamjis, yang bertindak selaku Head Of Advisory Unit perundingan University of Malaya. Selanjutnya, Rom Tamjis menuturkan jika teknologi komposter bukanlah berlawanan dengan teknologi modern lainnya seperti “waste to energy” : “Kami berpendapat bahwa komposter bukanlah teknologi yang “opposite” atas pengelolaan sampah dengan teknologi incinerator, maupun sampah sebagai bahan baku energy pembangkitan listrik. Komposter BioPhoskko, disamping berguna dalam mengatasi masalah sampah di sumbernya, juga sekaligus memberikan pendapatan atau income bagi unit kelompok masyarakat yang mengusahakannya” demikian dikatakan Prof Rom Tamjis- yang mendapat berpredikat Phd dari Newcastle Univercity dalam bidang Electrical Machine dan berpengalaman dalam proyek Expertise Services For Technology In Waste Management, di Brussel. Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Saiful Abdul Hadi, Managing Director Kmsb -selaku importer tunggal peralatan dan bahan pengolahan sampah di Malaysia- menyebutkan bahwa, dengan melakukan produksi atas biakan murni mikroba dari Bandung, akan diperlukan investasi peralatan bagi pembiakan ibu inokulan mikroba ( bakteri, yeast, jamur), pemeliharaan maupun injection (penyuntikan) kedalam media activator -yang tetap diimpor dari Indonesia. Total investasi peralatan dan pembelian sebagaian bahan media aktivator diperkirakan sekira RM 1 juta ( Satu Juta Ringgit Malaysia).
Langkah melakukan produksi satu artikel produk di dua negara, seperti layaknya perusahaan global diatas, harus dilakukan, jika mengingat permintaan akan komposter di Malaysia cukup potensial, sehingga segala cara ditempuh agar pasar Malaysia dapat dikuasai. Setelah uapay ekspor langsung telah melewati masa penguruan “Import Permit” - yang berliku dan menyulitkan selama Oktober 2006 sampai Februari 2007. Sonson Garsoni, Direktur PT CVSK berharap kerjasama produksi aktivator kompos di Melaka Biotech dengan dukungan expertise University of Malaya ini akan segera membuahkan hasil.
Hal itu terungkap ketika pertemuan perundingan terakhir antara importer komposter di Malaysia, H Saiful Bahri A Hadi, selaku Managing Director Konsortium Melayu Selayang Bhd ( KMsB) dengan Ketua Tim Advisor University Of Malaya (UM) , Prof Dr Mohamad Rom Tamjis serta Ir Sonson Garsoni -selaku Direktur perusahaan Prinsipal aktivator kompos dan komposter di Bandung, 21 Februari 2007 lalu- sebagaimana juga diberitakan Pikiran Rakyat, Sabtu, 24 Februari 2007 dan Koran Seputar Indonesia (Sindo) di hari yang sama.
“Kami akan mempublikasi dan mengedukasi pembuatan baja organic ( kompos, red) di sekolah-sekolah dan college kerena akan lebih mudah mengajarkan para student mengasingkan aneka jenis sampah organik dan an-organik. Kami juga berpendapat bahwa, hingga saat ini pihak Kerajaan ( pemerintah, red) belumlah memiliki kebijakan tentang sampah. Itulah yang menyebabkan kondisi persampahan telah mencemari sumur penduduk - yang berlokasi berdekatan dengan Tempat Pelupusan Sampah ( TPA, red) di hampir semua negera bagian di Malaysia” demikian ujar Dr Rom Tamjis, yang bertindak selaku Head Of Advisory Unit perundingan University of Malaya. Selanjutnya, Rom Tamjis menuturkan jika teknologi komposter bukanlah berlawanan dengan teknologi modern lainnya seperti “waste to energy” : “Kami berpendapat bahwa komposter bukanlah teknologi yang “opposite” atas pengelolaan sampah dengan teknologi incinerator, maupun sampah sebagai bahan baku energy pembangkitan listrik. Komposter BioPhoskko, disamping berguna dalam mengatasi masalah sampah di sumbernya, juga sekaligus memberikan pendapatan atau income bagi unit kelompok masyarakat yang mengusahakannya” demikian dikatakan Prof Rom Tamjis- yang mendapat berpredikat Phd dari Newcastle Univercity dalam bidang Electrical Machine dan berpengalaman dalam proyek Expertise Services For Technology In Waste Management, di Brussel. Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Saiful Abdul Hadi, Managing Director Kmsb -selaku importer tunggal peralatan dan bahan pengolahan sampah di Malaysia- menyebutkan bahwa, dengan melakukan produksi atas biakan murni mikroba dari Bandung, akan diperlukan investasi peralatan bagi pembiakan ibu inokulan mikroba ( bakteri, yeast, jamur), pemeliharaan maupun injection (penyuntikan) kedalam media activator -yang tetap diimpor dari Indonesia. Total investasi peralatan dan pembelian sebagaian bahan media aktivator diperkirakan sekira RM 1 juta ( Satu Juta Ringgit Malaysia).
Langkah melakukan produksi satu artikel produk di dua negara, seperti layaknya perusahaan global diatas, harus dilakukan, jika mengingat permintaan akan komposter di Malaysia cukup potensial, sehingga segala cara ditempuh agar pasar Malaysia dapat dikuasai. Setelah uapay ekspor langsung telah melewati masa penguruan “Import Permit” - yang berliku dan menyulitkan selama Oktober 2006 sampai Februari 2007. Sonson Garsoni, Direktur PT CVSK berharap kerjasama produksi aktivator kompos di Melaka Biotech dengan dukungan expertise University of Malaya ini akan segera membuahkan hasil.
++++++++++++++
Ya... setelah kesulitan ada kemudahan...............walaupun harus bersiap lagi guna menghadapi kesulitan baru lagi................semoga semua memberi hikmah bahwa perjalanan bisnis memang ibarat sebuah kurva. Terkadang ada bagian menaik, dan namun jangan lupa juga bahwa ada bagian kurva menurun........... Seperti digambarkan dalam surat Alam Nasyrah.......
. فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرً
Oleh itu, maka (tetapkanlah kepercayaanmu) bahawa sesungguhnya tiap-tiap kesukaran di sertai kemudahan.
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
(Sekali lagi ditegaskan) bahwa sesungguhnya tiap-tiap kesukaran, disertai kemudahan.
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ
Kemudian apabila engkau telah selesai (daripada sesuatu amal salih), maka bersungguh-sungguhlah engkau berusaha (mengerjakan amal salih yang lain).
. فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرً
Oleh itu, maka (tetapkanlah kepercayaanmu) bahawa sesungguhnya tiap-tiap kesukaran di sertai kemudahan.
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
(Sekali lagi ditegaskan) bahwa sesungguhnya tiap-tiap kesukaran, disertai kemudahan.
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ
Kemudian apabila engkau telah selesai (daripada sesuatu amal salih), maka bersungguh-sungguhlah engkau berusaha (mengerjakan amal salih yang lain).
وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ
Dan kepada Tuhanmu sahaja hendaklah engkau memohon (apa yang engkau gemar dan ingini).
+++++++++++++
Alias masih harus berjuang tanpa henti karena, mungkin disana lah ada ladang beribadah, amiin .Tim Posko Hijau++++++++++)
1 komentar:
pupuk organik : Hasil Panen Berkwalitas : Kandungan Nutrisi, Rasa, & Daya Simpan.
Posting Komentar